Jumat, 11 November 2011

Seni Rupa



Seni Rupa 

Sadarkah bila di sekitar kita banyak sekali karya seni rupa? Berbagai gambar pada buku, iklan, atau kain, lukisan, anyaman tikar atau kursi rotan, desain kamar dan taman, ataupun patung yang menghiasi rumah dan jalan merupakan hasil gagasan manusia yang dicipta dalam rangka memenuhi kebutuhannya.Seni yang pada kegiatan penciptaannya memerlukan koordinasi antara mata dan tangan ini disebut seni rupa. Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

Seni rupa yang sering kalian lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi dua menurut kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan. Disebut seni rupa murni karena karya seni ini mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indera penglihatan.

Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran, anyaman, keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk, interior,
eksterior.

Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi dua, yakni karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Disebut karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) karena wujud karyanya berupa bidang atau memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Sehingga, karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu sisi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah gambar atau lukisan. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra) wujud karyanya memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang (volume). Karya seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi.

 Unsur Seni Rupa 


Karya seni rupa, terutama karya seni rupa dua dimensi, terdiri dari unsur-unsur titik, garis, bidang, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Dari perpaduan selaras unsur-unsur inilah terbentuk karya-karya seni rupa yang indah.
1. Titik 
Titik merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Setiap menyentuhkan pensil
untuk pertama kali pada kertas akan menghasilkan titik. Unsur titik akan tampak
berarti pada karya seni rupa apabila jumlahnya cukup banyak ayau ukurannya
diperbesar hingga menjadi bintik.

2. Garis 
Garis merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang terjalin
memanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu garis lurus, garis lengkung,
garis patah-patah, dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan tegas dan keras,
sedangkan garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesan
kaku, sedangkan garis spiral berkesan luwes.
3. Bidang 
Bidang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari beberapa garis.
Bidang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang geometris dan nongeometris.
Bidang geometris adalah bidang yang beraturan dan digunakan dalam ilmu ukur.
Bidang nongeometris adalah bidang yang tidak beraturan. Bidang inilah yang seringkali
terdapat pada bentuk-bentuk alami.
4. Bentuk 
Bentuk adalah unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau volume. Macam-
macam bentuk dalam seni rupa adalah bentuk kubistis, silindris, bola, limas, prisma,
kerucut (geometris), dan nongeometris. Unsur bentuk secara nyata diterapkan pada
unsur seni patung, arsitektur, taman, interior, dan kriya.
5. Warna 
Warna merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna). Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok warna primer, sekunder, dan tersier.
Warna primer (pertama) maksudnya, warna tersebut bukan terbuat dari campuran
warna lain mana pun. Kelompok warna sekunder (kedua) terbentuk dari campuran
warna primer dan warna primer lain. Warna tersier (ketiga) terjadi dari campuran
warna sekunder dengan warna sekunder lain atau dengan warna primer.
Kelompok warna primer terdiri dari tiga warna, yaitu merah (magenta), kuning
(yellow), dan biru (cyan). Kelompok warna sekunder terdiri dari tiga warna, yaitu
hijau, ungu, dan jingga. Kelompok warna tersier merupak warna-warna yang senada
dengan warna sekunder namun dengan tingkat warna primer yang berbeda-beda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar